Jumat, 07 Mei 2010

MENIKAH DINI DEMI KEMAKSIATAN

Cerita ini dibuat oleh saya berdasarkan pengalaman yang saya lihat dikehidupan lingkungan saya. Saya bercerita ini tentang menikah diusia muda yaitu teman saya.
Dia dilahirkan dari kedua orangtua yang sangat baik, mereka memiliki agama muslim. Dari kecil aku dan kedua kakak laki-laki ku sudah memiliki pekerjaan sebagai TNI_AD dengan alasan dia belum mau menikah sebelum dia berhasil. Karena kakak laki-lakinya tersebut telah patah hati karena ditinggalkan pacarnya menikah dengan orang lain.
Saat ini kakak pertamanya masih saja belum mau menikah, sedangkan adiknya yang bernama Rika sudah memilki calon suami, namun apa boleh buat kakak lelakinya itu tetap saja masih menyendiri. Dan pada akhirnya adikknya menikah kemarin, dia menikah bukan karena MBA atau karena orang tuanya, tetapi mereka menikah untuk menghindarkan kemaksiatan di antara hub mereka yang sudah terjalin cukup lama.
Akhirnya adiknya sudah menikah dan kakanya beum juga mau memiliki pasangan, adiknya menikah dan di diberikan uang pelangkah pada adat jawa peraturannya begitu. Dalam adat jawa diharuskan melakukan upacara tersebut, dengan demikian adiknya sudah hidup berbahagia tetapi kakaknya masih dalam kesedihan yang berlarut-larut.
Demikian cerita di dalam kehidupan lingkungan saya yang saya lihat selama ini.

PENGARUH INTERNET TERHADAP USIA DINI

Sejak mulai bermunculan teknologi yang lebih canggih dijaman orde baru ini banyak orang menggunakan Internet sejak terkenalnya Internet di jaman sekarang ini. Apalagi untu mencari segala sesuatunya didalam kebutuhan sehari-hari didalam keperluan pekerjaan, sekolah, maupun kuliah. Tetapi Internet ini dapat disalah gunakan bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhdap internet, apalagi cowo-cowo mensalah gunakan untuk mencari dunia kehidupan sesaat dan juga disalah gunakan bagi anak-anak usia dini. Mereka tau situs-situs tersebut dari teman-teman atau kk mereka yang tidak bermoral.
Maka dari itu kita harus memperhatikan bagaimana mereka menggunakan internet dengan cara yang bai dan benar dan harus ada pengawasan dari orang tua mereka juga, supaya mereka tidak mensalah gunakan hal-hal yang negatif tetapi dalam hal positif.
Perkembangan Internet semakin canggih, maka dari itu kita wajib memperkenalkan internet dengan sebaik mungkin, mengajarkan tentang pelajaran yang baik untuk sekolahnya.
Dampak buruk dari internet tersebut dapat merusak masa depan mereka dan dapat merusak sekolah mereka dan akan mendapatkan nilai-nilai yang jelek akibat Game online dan Situs-situs berbahaya di Internet.
Dengan demikian kita dapat memperhatikan bagaimana cara kita mendidik anak dengan baik dan dapat menggunakan Internet dengan baik juga tanpa ada situs-situs yang berbahaya bagi pertumbuhan mereka nantinya.

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

Di negara Indonesia ini secara grafis dan klimatogis merupakan negara yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi. Dengan garis ppantai yang terluas di dunia, iklim yang memungkinkan untuk pendayagunaan lahan sepanjaang tahun, hutan dan kandungan bumi Indonesia yang sangat kaya, merupakan bahan yang utama untuk membuat negara kita menjadi kaya. Suatu perencanaan yang bagus yang mampu memanfaatkan semua bahan baku tersebut secara optimal, akan mampu mengantarkan negara Indonesia menjadi negara yang makmur akan hasil pertaniannya dan hasil rempah-rempahnya. Ini terlihat dari hasil Pelita III sampai dengan Pelita V yang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% - 8% membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan penduduk yang tinggi. Dan Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat julukan “Macan Asia”.

Namun ternyata semua pertumbuhan ekonomi dan pendapatan tersebut ternyata tidak memberikan dampak yang cukup berati pada usaha pengentasan kemiskinan. Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang. Tahun 2002 angka tersebut sudah turun menjadi 18% dan pada menjadi 14% pada tahun 2004. Situasi terbaik terjadi antara tahun 1987-1996 ketika angka rata-rata kemiskinan berada dibawah 20%, dan yang paling baik adalah pada tahun 1996 ketika angka kemiskinan hanya mencapai 11,3%.

Di Indonesia pada awal orde baru para pembuat kebijakkan perencanaan pembangunan di Jakarta masih sangat percaya bahwa proses pembangunan ekonomi yang pada awalnya terpusatkan hanya di Jawa, khususnya Jakarta dan sekitarnya, dan hanya disektor-sektor tertentu saja pada akhirnya akan menghasilkan “Trickle Down Effect” . Didasarkan pada pemikiran tersebut, pada awal orde baru hingga akhir tahun 1970-an, strategi pembangunan ekonomi yang dianut oleh pemerintahan orde baru lebih berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa memperhatikan pemerataan pembangunan ekonomi.

Krisis yang terjadi secara mendadak dan diluar perkiraan pada akhir dekade 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Bagi kebanyakan orang, dampak dari krisis yang terparah dan langsung dirasakan, diakibatkan oleh inflasi. Antara tahun 1997 dan 1998 inflasi meningkat sebesar 6% menjadi 68%, sementara upah rill turun menjadi hanya sekitar sepertiga dari nilai sebelumnya. Akibatnya, kemiskinan meningkat tajam. Antara tahun 1996 dan 1999 proporsi orang yang hidup dibawah garis kemiskinan bertambah dari 18% menjadi 24% dari jumlah penduduk. Pada sat yang sama, kondisi kemiskinan menjadi semakin parah, karena pendapatan kaum miskin secara keseluruhan menurun jauh dibawah garis kemiskinan.